Review Plus Minus Genteng Aspal (Atap Bitumen)
Plus minus genteng
aspal – Dalam industri konstruksi, pemilihan bahan bangunan yang tepat
menjadi kunci utama dalam memastikan kualitas, keamanan, dan ketahanan sebuah
bangunan.
Genteng aspal atau atap bitumen adalah salah satu opsi yang
populer dalam hal material atap, yang telah menjadi pilihan bagi banyak
pengembang dan pemilik rumah.
Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan membahas
seputar keunggulan dan kekurangan dari genteng aspal.
Tanpa banyak panjang lebar lagi, yuk kita simak saja
langsung ulasannya berikut.
Nilai Plus Genteng Aspal
1. Menawarkan Harga yang Terjangkau
Salah satu keunggulan utama dari genteng aspal adalah
harganya yang terjangkau. Dibandingkan dengan beberapa alternatif atap lainnya
seperti genteng metal atau genteng keramik, genteng aspal cenderung lebih
ekonomis.
Harga yang bersaing membuat genteng aspal menjadi pilihan
yang menarik bagi banyak pengembang dan pemilik rumah yang memiliki anggaran
terbatas namun tetap menginginkan kualitas atap yang baik.
Kemampuannya untuk memberikan perlindungan yang layak dengan
biaya yang lebih rendah membuatnya menjadi pilihan yang populer di berbagai
proyek konstruksi.
Baca juga: Ini Dia Jenis-jenis Atap Terbaik Untuk Pembuatan Kanopi
2. Tahan Terhadap Cuaca Eksternal
Genteng aspal memiliki daya tahan yang baik terhadap
berbagai kondisi cuaca eksternal. Mereka mampu menahan panas, dingin, hujan,
angin, dan bahkan salju dengan baik.
Material aspal yang digunakan dalam genteng ini memiliki
sifat yang tahan terhadap perubahan suhu dan kelembaban, yang membuatnya cocok
untuk digunakan di berbagai iklim.
Daya tahan ini memberikan perlindungan yang handal terhadap
elemen cuaca eksternal dan membantu memastikan integritas struktural bangunan
dalam jangka waktu yang lama.
3. Proses Pemasangan yang Mudah
Genteng aspal relatif mudah dipasang, yang membuatnya
menjadi pilihan yang menarik bagi para kontraktor dan pemilik rumah.
Proses pemasangannya yang sederhana memungkinkan untuk
pemasangan yang cepat dan efisien, yang pada gilirannya dapat menghemat waktu
dan biaya konstruksi.
Selain itu, genteng aspal biasanya lebih ringan daripada
beberapa alternatif atap lainnya seperti genteng beton atau genteng metal,
sehingga memungkinkan untuk pemasangan yang lebih mudah dan meminimalkan beban
struktural pada bangunan.
Baca juga: Eksplorasi 5 Jenis Tikar Anyaman Tradisional Asli Indonesia
4. Tersedia Berbagai Desain
Meskipun awalnya genteng aspal mungkin terbatas dalam
variasi warna dan gaya, namun perkembangan dalam teknologi manufaktur telah
menghasilkan beragam pilihan desain yang lebih luas.
Saat ini, genteng aspal tersedia dalam berbagai warna,
tekstur, dan pola yang memungkinkan pemilik rumah untuk memilih desain yang
sesuai dengan gaya arsitektur dan preferensi pribadimu.
Kemampuan ini memungkinkan genteng aspal tidak hanya
berfungsi sebagai perlindungan dari elemen, tetapi juga sebagai elemen
dekoratif yang menambah estetika keseluruhan dari sebuah bangunan.
5. Mudah Dirawat & Ekonomis
Salah satu keunggulan signifikan dari genteng aspal adalah
perawatannya yang mudah dan ekonomis. Genteng aspal tidak memerlukan perawatan
khusus yang rumit, dan cukup tahan lama tanpa memerlukan perawatan
berkelanjutan.
Perawatan rutin seperti pembersihan periodik untuk
menghilangkan kotoran dan debris adalah semua yang diperlukan untuk menjaga
genteng aspal tetap dalam kondisi baik.
Kemampuan ini membuat genteng aspal menjadi pilihan yang
ekonomis dalam jangka panjang, karena kamu tidak perlu menghabiskan uang dan
waktu untuk pemeliharaan yang terus-menerus.
Baca juga: Mengintip Karakteristik Lantai Terazo yang Berdasarkan Jenisnya
Nilai Minus Genteng Aspal
Dibalik nilai plusnya, tentu saja ada juga nilai minus dari
genteng aspal yang harus kamu ketahui untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan:
1. Usia Pakai yang Terbatas
Salah satu kelemahan utama dari genteng aspal adalah umur
pakainya yang terbatas.
Meskipun genteng aspal relatif terjangkau, namun umur
pakainya cenderung lebih pendek dibandingkan dengan beberapa alternatif atap
lainnya seperti genteng metal atau genteng beton.
Rata-rata, genteng aspal memiliki umur pakai sekitar 20-30
tahun tergantung pada kondisi cuaca, perawatan, dan faktor-faktor lainnya.
Setelah mencapai usia tertentu, genteng aspal cenderung
menjadi rapuh dan rentan terhadap retak, patah, atau kerusakan lainnya, yang
memerlukan penggantian secara keseluruhan.
2. Rentan Terhadap Berbagai Kerusakan
Meskipun genteng aspal memiliki daya tahan yang baik
terhadap berbagai kondisi cuaca, mereka masih rentan terhadap kerusakan akibat
cuaca eksternal seperti panas, dingin, hujan, angin, dan salju.
Paparan terus-menerus terhadap elemen cuaca eksternal dapat menyebabkan
genteng aspal mengalami perubahan warna, pembengkokan, atau bahkan kerusakan
struktural.
Selain itu, genteng aspal juga rentan terhadap kerusakan
akibat sinar UV yang dapat menyebabkan pemudaran warna dan penurunan kualitas
estetika dari waktu ke waktu.
3. Kemampuan Isolasi Termal yang Terbatas
Salah satu kekurangan lain dari genteng aspal adalah
kemampuan isolasi termal yang terbatas.
Meskipun genteng aspal mampu menahan panas dan dingin dalam
beberapa tingkat, namun mereka tidak seefisien material atap lainnya seperti
genteng metal berlapis atau genteng beton dalam menjaga suhu dalam ruangan.
Hal ini dapat mengakibatkan biaya energi yang lebih tinggi
untuk pemanasan atau pendinginan ruangan, terutama dalam iklim yang sangat
panas atau sangat dingin.
4. Tidak Ramah Lingkungan
Meskipun genteng aspal biasanya terbuat dari bahan-bahan
daur ulang seperti serat organik atau fiberglass yang dicampur dengan aspal,
proses produksinya tetap memerlukan penggunaan sumber daya alam dan energi yang
signifikan.
Selain itu, genteng aspal yang sudah tua sering kali sulit
didaur ulang dan akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah, menyumbang
terhadap masalah lingkungan.
Jadi, meskipun genteng aspal mungkin terbuat dari
bahan-bahan daur ulang, mereka tidak sepenuhnya ramah lingkungan.
5. Membutuhka Biaya Tambahan Untuk Perawatan
Genteng aspal memerlukan perawatan rutin untuk memperpanjang
umur pakainya dan mempertahankan kinerjanya yang optimal.
Pembersihan periodik untuk menghilangkan kotoran, dedaunan,
atau debris lainnya diperlukan untuk mencegah pertumbuhan lumut atau jamur yang
dapat merusak genteng.
Selain itu, perbaikan atau penggantian genteng yang rusak
juga dapat menimbulkan biaya tambahan yang tidak terduga.
Jadi, meskipun genteng aspal mungkin terjangkau dalam
pembelian awalnya, biaya perawatan jangka panjang dapat menambahkan beban
finansial yang signifikan.
Kesimpulan:
Dalam mempertimbangkan penggunaan genteng aspal dalam proyek konstruksi, penting untuk memperhitungkan baik keunggulan maupun kelemahan dari material tersebut.
Meskipun genteng aspal memiliki beberapa kelemahan, banyak
pemilik bangunan yang masih memilihnya karena harga yang terjangkau dan
kemampuannya untuk memberikan perlindungan yang layak.
Namun, dengan pemahaman yang komprehensif tentang kekurangan
genteng aspal, pemilik bangunan dapat membuat keputusan yang lebih
informasional dan mempertimbangkan alternatif-atap lain yang mungkin lebih
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
Tags : Tips Dan Informasi
umojatiery
Pusat Lantai kayu
Grosir lantai kayu Parquet, Flooring, Decking, Lambersiring, Lantai Vinyl, Papan lantai, Laminate, Profesional dan berpengalaman.
- umojatiery
- Jl Rajawali Barat, No. 39 Bandung
- rajawaliparquet@gmail.com
- +6222 6078505
Posting Komentar